wibiya widget

Diberdayakan oleh Blogger.
SELAMAT DATANG DI BLOG BEMF PSIKOLOGI UMB YOGYAKARTA
RSS

Komunikasi Massa

Apakah definisi komunikasi massa? Apakah facebook yang sedang membahana termasuk sebagai komunikasi massa?” Menurut pemahaman kita selama ini, beberapa komunikasi yang dilakukan melalui media biasanya akan kita analogikan dengan komunikasi massa. Seperti misalnya, public speaking atau orasi, facebook, mailist dan lain sebagainya. Tetapi apakah benar demikian?

Definisi Komunikasi Massa
Beberapa ahli menyampaikan definisi komunikasi massa sebagai berikut; Proses penyampaian informasi dari komunikator melalui media massa dengan segmentasi komunikate/ audience yang luas (publik) pada kesempatan yang sama (Burgon & Huffner, 2002).

Proses penyampaian informasi dari komunikator melalui interaksi melalui media dengan heterogenitas audience dengan jangkauan waktu dan tempat yg variatif (Susanto, 1985). Heterogen dalam hal ini bermakna variatif dalam latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.

Dengan definisi tersebut maka implikasinya terdapat terminology kata antara kata “massa” dan “komunikasi” dalam komunikasi massa adalah;

  • Massa: bersifat plural (jamak) dan tidak selalu merujuk kepada jumlah audience. Plural inilah yang disebut sebagai heterogenitas dalam latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Selain itu, jika komunikasi menggunakan media maka massa atau audiencenya bersifat pasif, yaitu hanya terjadi proses komunikasi satu arah (one way communication).
  • Komunikasi: yaitu transmisi informasi yang bersifat searah sehingga umpan balik (feedback) tidak bisa secara langsung karena melalui media searah.

Karakteristik Komunikasi Massa
Menurut Susanto (1985), komunikasi massa mempunyai karakteristik sebagai berikut;

  1. Meliputi metode teknis dan institusional dalam produksi & distribusi. Hal ini bermaksud bahwa media komunikasi massa yang digunakan menggunakan metode teknis dalam suatu lembaga resmi, misalnya stasiun radio dan televise resmi.
  2. Distribusi informasi yang variatif (by media). Hal ini bermaksud bahwa media komunikasi massa bisa menggunakan media elektronika maupun non-elektronika.
  3. Jangkauan dalam waktu dan tempat yang variatif. Hal ini bermaksud bahwa media komunikasi massa dapat diakses pada waktu dan tempat yang berbeda. Misalnya siaran langsung dari USA yang dapat diakses di Indonesia meski waktu berbeda. Atau informasi dalam suatu laman yang dapat diakses dalam waktu dan tempat yang variatif dengan kandungan yang sama.
  4. Memodifikasi bentuk simbol (advertising & broadcasting). Salah satu metode teknis dalam penyampaian informasi melalui media massa ialah memodifikasi bentuk simbol (bahasa) sehingga memunculkan teknik periklanan dan penyiaran.
  5. Heterogenitas audience (publik), yaitu variatif dalam latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.

Efektivitas Komunikasi Massa
Komunikasi massa yang efektif idealnya memperhatikan hal berikut;

  1. Feedback. Meskipun umpan balik komunikasi massa tidak bersifat langsung dan berlaku satu arah namun komunikator perlu memperhatikan umpan balik yang diberikan oleh public.
  2. Efek emosi. Perlu adanya efek emosi, baik emosi positif (senang, bahagia, terhibur) maupun emosi negatif (marah, jengkel, sedih) sehingga komunikasi massa ini efektif untuk tertanam dalam hati dan ingatan public.
  3. Pesan moral. Tentunya komunikasi massa perlu adanya pesan moral yang mengajak kepada kebaikan sehingga hal-hal positif dapat ditumbuhkembangkan dengan baik melalui komunikasi massa.
  4. Etika, yaitu kandungan komunikasi massa tidak menyinggung atau menyudutkan pihak lain sehingga etika komunikasi massa perlu ditegakkan.


Daftar Pustaka:
Burgon & Huffner. 2002. Human Communication. London: Sage Publication.
Susanto, Astrid. 1985. Komunikasi Sosial di Indonesia. Bandung: Bina Cipta
Susanto, Astrid. 1986. Filsafat Komunikasi. Bandung: Bina Cipta


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar