wibiya widget

Diberdayakan oleh Blogger.
SELAMAT DATANG DI BLOG BEMF PSIKOLOGI UMB YOGYAKARTA
RSS

mengenal Stres pada Anak


Stress merupakan suatu kondisi yang tidak enak / seimbang akibat adanya suatu rangsangan dari luar dirinya, maka individu akan segera berusaha mengatasinya untuk mencapai keadaan seimbang. Bila gagal mengatasinya maka individu mengalami penderitaan. Dalam kehidupan perlu ada stress agar individu dapat belajar sejak dini bagaimana mengatasinya supaya dapat hidup terus. Sumber stress adalah frustasi (kekecewaan), konflik, tekanan atau krisis.

Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak balita bisa stress yang bila tidak diatasi dengan baik akan berdampak pada perkembangan selanjutnya. Masa balita ini merupakan masa emas, terutama 3 tahun pertama karena pada masa ini terjadi perkembangan synoptogenesis (pembentukan hubungan antar sel otak) yang optimal, sehingga perlu diberi rangsangan yang adekuat untuk tumbuh kembang anak.

Manifestasi Stress pada Anak

v Anak Balita

  • Rewel, ketakutan, ingin melekat pada ibu
  • Terlambat bicara
  • Problem makan
  • Problem tingkah laku: temper tantrum, sadistik, sikap menentang dan keras kepala
  • Enuresis (ngompol)
  • Enkoporesis
  • Dll

v Anak 6 – 12 th

  • Tidak mau sekolah
  • Kesulitan belajar: tidak bisa konsentrasi
  • Kurang kemauan / insiatif, ketakutan
  • Bohong, mencuri
  • Hyperaktif
  • Dll


Ikatan Ibu – Anak

Bayi sejak lahir bergantung sepenuhnya dengan ibunya untuk memenuhi kebutuhan baik fisik maupun psikis, secara bertahap anak dapat menguasai kemampuan sosial, kemampuan untuk mandiri dan berkembang menjadi individu yang matang kepribadiannya. Kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi ibu / pengganti ibu adalah:

v Fisik – Biologis: Nutrisi, imunisasi, kebersihan badan dan lingkungan, olahraga dan bermain

v Psikis yaitu kasih sayang: menciptakan rasa aman, nyaman, dilindungi, diperhatikan, dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, koreksi

v Stimulasi: sensorik, motorik, emosi – sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreatifitas, moral.

Dalam ikatan ibu-anak diharapkan ibu atau pengganti ibu harus peka atau responsif akan kebutuhan dan tuntutan perkembangan anaknya, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mampu mengembangkan kecerdasan yang dimiliki kemudian hari seperti kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan moral dan kecerdasan spiritual. Bila ibu atau pengganti ibu kurang peka, maka anak akan mengalami stress-stress yang kurang disadari oleh ibu, sehingga akan berdampak pada perkembangan emosional dan intelektual di kemudian hari.

Penanganan Stress Pada Anak

Stress pada anak terutama balita sering tidak dikenal oleh orangtuanya, seperti sakit-sakitan, cengeng/rewel atau dicap anak nakal/bandel bila tingkah lakunya tidak sesuai dengan norma atau aturan. Maka perlu pengenalan stress pada anak sejak dini, sehingga dapat ditangani, karena bila diatasi secara benar akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak selanjutnya.

Prinsip Penanganan

1. Memperhatikan faktor anak, lingkungan terutama orang tua yaitu ibu dan interaksi antara ibu-anak, sehingga perlu dilakukan pendekatan biopsikososial. Bila kondisi jiwa tergolong berat, perlu diberi obat atau suplemen tertentu sesuai resep dokter untuk mengendalikan perilaku dan emosi anak.

2. Mencari akar permasalahan suatu gejala stress, misalnya anak malas belajar, orang tua hanya melihat malasnya, padahal malasnya disebabkan oleh kondisi depresi akibat tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya mendapat ranking.

3. Penanganan cepat dan tepat sejak dini.

4. Tiap anak akan berbeda pendekatannya karena anak adalah manusia yang unik, maka pendekatannya juga unik.


Sikap Orang Tua

1. Harus mampu memberi kasih sayang, karena anak membutuhkannya, sehingga tercipta suasana lingkungan yang aman dan damai.

2. Peka dan responsif akan kebutuhan anak.

3. Bersikap hangat , tegas dan respek terhadap anak.

4. Mampu berempati.

5. Terima anak apa adanya.

6. Memberi kesempatan pada anak untuk mengungkapkan perasaannya.

7. Memberi dorongan pada anak untuk melakukan sesuatu dan beri pujian atau penghargaan.

8. Melatih anak mandiri.

9. Melatih nilai etika-moral sejak dini.

10. Memberi contoh pada sikap / perbuatan.

11. Sikap ibu dan ayah harus sejalan.

12. Merangsang anak sesuai kemampuan dan tahap perkembangan jiwa anak dalam suasana yang menyenangkan seperti bermain sambil belajar.

Kesimpulan

Stress pada anak perlu dikenal sejak dini, sehingga dapat diatasi dengan tepat. Hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang anak selanjutnya, sehingga akan menjadi anak yang sehat, cerdas, mandiri dan ceria serta anak siap menghadapi tantangan pada usia dewasa nantinya.

Bahan Pembelajaran Konseling Peduli Konseling Nusantara LK3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar